Senin, 01 Februari 2010

PRICE 620.000

Minggu, 06 September 2009

AIDS


Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yaitu kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus patogen Human Immunodeficiency Virus (HIV).


Sistem imunitas manusia sangat kompleks, kerusakan pada salah satu komponen sistem imun akan mempengaruhi sistem imun secara keseluruhan. HIV menginfeksi sel T helper yang memiliki reseptor CD4 di permukaannya, makrofag, sel dendritik, organ limfoid. Fungsi penting sel T helper antara lain menghasilkan zat kimia yang berperan sebagai stimulasi pertumbuhan dan pembentukan sel-sel lain dalam sistem imun dan pembentukan antibodi, sehingga penurunan sel T CD4 menurunkan imunitas dan menyebabkan penderita mudah terinfeksi.

HIV dapat dideteksi pada cairan tubuh dalam jumlah banyak seperti dalam darah, sekret ejakulasi, dan cairan serebrospinal.

Transmisi AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik atau alat kedokteran lainnya yang tercemar HIV, produk darah yang tercemar HIV.

Transmisi AIDS melalui tidak dapat ditularkan melalui gigitan serangga, minuman, atau
kontak biasa dalam keluarga, sekolah, kolam renanng, WC umum atau tempat kerja
dengan penderita AIDS.

MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN AIDS

- Oral candisiasis

- Oral hairy leukoplakia

- Penyakit periodontal

- oral kaposi’s sarcoma

- oral non-Hodgkin’s lymphoma.



ORAL CANDIDIASIS


Candida adalah jamur flora normal yg terletak di mukosa rongga mulut --> akan berubah menjadi patogen apabila sistem kekebalan tubuh host menurun--> pada px yang sedang menjalani terapi immunosuppressive.
Infeksi candidiasis didominasi oleh Candida albicans
Candidiasis merupakan lesi di dalam mulut karena infeksi HIV dan
dijumpai 90 % pada penderita AIDS.





ADA 4 TIPE INFEKSI CANDIDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIDS :

1. PSEUDOMEMBRAN CANDIDA AKUT (THRUSH)

tidak terasa sa kit, lesi putih halus sepert i susu, lunak, dapat diangkat atau dikerok dari permukaan mukosa rongga mulut. Biasanya terjadi pada palatum durum, palatum molle, mukosa pipi / mukosa labial.



2. ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA

Oral Hairy Leukoplakia (OHI) adalah suatu bercak putih, permukaannya kasar, bervariasi mulai dari lapisan vertikal sampai plak keriput. Saat mulut dalam keadaan kering akan tampak berbulu “hairy”. Lesi ini biasanya bilateral pada bagian ventrolateral lidah atau menyerang pada permukaan dorsal lidah, mukosa bukal, dasar mulut, area retromolar, dan palatum molle. Karakteristik yang paling khas adalah proyeksi seperti-jari yang tersebar dari dasar lesi.



3. ERYTHEMATOSIS CANDIDIASIS
Bercak merah pada mukosa pipi atau mukosa palatal, terkadang juga terjadi pada papila lidah.



4. HYPERPLASTIC CANDIDIASIS

dapat terjadi pada mukosa pipi dan mukosa lidah. Jenis ini paling susah dibersihkan dibandingkan dengan jenis candidiasis yang lain.
eritema pada permukaan fisur dan bersisik



KAPOSI'S SARKOMA

Kaposi’s Sarcoma disebabkan oleh virus yang dulu bernama KS-herpes virus, tapi sekarang bernama Human Herpes Virus-8 (HHV-8). Transmisi melalui kontak sesksual, melalui ibu kepada anaknya. Pada tahap awal, Sarkoma Kaposi berupa makula berwarna merah-keunguan pada mukosa mulut, tidak sakit,tidak memucat saat dipalpasi. Lesi ini berkembang menjadi nodul dan membingungkan antara kelainan pada mulut yang berhubungan dengan vaskularisasi seperti hemangioma, hematoma, varicosity, dan pyogenic granuloma (jika terjadi pada gingiva). Lesi ini muncul pada mukosa rongga mulut terutama pada mukosa palatal dan gingival. Dalam infeksi HIV, lesi ini lebih sering ditemukan pada pria. Kaposi’s Sarcoma ditemukan pada penderita HIV .


PENYAKIT PERIODONTAL


Besar hubungan terkait antara penyakit periodontal dengan gigi pada penderita HIV. Terdapat bukti menunjukkan bahwa penyakit HIV biasanya terjadi pada penggunaan jarum suntik intravena (IV). Hal ini berhubungan dengan buruknya kebersihan mulut dan kurangnya perhatia

n pada kesehatan rongga mulut sehingga memicu menurunnya jumlah sel CD4.



NECROTIZING ULCERATIVE PERIODONTITIS

Nekrosis, ulserasi, merupakan bentuk dari periodontitis yang tumbuh cepat secara progresif pada penderita HIV. NUP dapat digambarkan sebagai pemanjangan proses dari NUG dimana dalam keadaan ini terjadi lepasnya tulang alveolar, kehilangan perlekatan jaringan periodontal. Ciri-ciri NUP: nekrosis jaringan lunak, destruksi jaringan periodontal, dan lepasnya jaringan tulang interproksimal. Pada individu imunokompeten, kerusakan jaringan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terjadi, namun hanya terjadi dalam beberapa bulan pada penderita yang terinfeksi HIV

jika tidak dilakukan perawatan yang tepat. Kehilangan tulang secara cepat ini juga cenderung terjadi pada individu berusia muda. Penderita kadang-kadang langsung mengalami lesi nekrosis, tidak ada rasa nyeri, terdapat lubang dalam yang sulit dibersihkan, yang merupakan tanda terjadinya periodontitis konvensional. Terdapat pembentukan poket karena hilangnya jaringan lunak ataupunjaringan keras. Destruksi jaringan dapat meluas sampai ke muco-gingival junction.


NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS